KABARMALANG.COM – Bayiku.id (produsen gendongan ergonomis berpusat di Malang, Jawa timur) mengadakan Lelang Charity Gendongan pertama di Indonesia.
Meski dilaksanakan secara virtual pada instagram @bayiku.id_official, acara lelang ini sangat sukses hingga mendapatkan total 50.565.763.
Seluruh hasil lelang akan didedikasikan untuk membantu 5 bayi yang sedang berjuang untuk operasi namun tidak ada biaya.
Diantaranya Zyan (atresia ani-lahir tanpa lubang anus), Niyno (TOF-kelainan jantung kompleks), Salsa (cerebral palsy&hydrocephalus), Rendra (Cerebral palsy&kelainan jantung), Rafis (cerebral palsy).
Bayiku.id meluncurkan produk dengan motif batik khas Indonesia, limited edition yang hanya tersedia 1 pcs saja setiap motif nya. Terdapat 17 Jarik & Ringsling, 8 SSC ACTIVA (soft structured carrier), dan 45 2in1 Instant Baby Wrap.
Dimulai dari tanggal 17 agustus 2021 dengan 6 produk yang di lelang pada comment instagram yang menghasilkan 17,9juta. Puncaknya Lelang charity dilaksanakan Live instagram pada tanggal 20 agustus 2021.
Dibuka dengan flash sale 45 gendongan jenis 2in1 Instant Baby Wrap yang habis dalam waktu singkat. Dilanjutkan dengan Live Lelang selama 2 jam yang sangat panas, harga product tertinggi mencapai 5.555.555.
Lelang charity ini didasari atas kepedulian Lathifah Amaturrohman, owner Bayiku.id atas kondisi pandemi corona yang berkepanjangan pasti berdampak pada kondisi ekonomi, Termasuk juga untuk 5 bayi tsb yang sedang berjuang untuk kesembuhan dan demi bertahan hidup namun berada dalam keterbatasan.
Karena itulah program ini bertajuk “Bersama Bantu Sesama” Awalnya thiva tidak menyangka lelang ini dapat menarik perhatian publik yang begitu besar.
Namun karena niat berbagi yang begitu besar, tim Bayiku.id mengemas acara ini dengan sangat epic, hingga dapat mengundang animo yang luar biasa dari seluruh Indonesia.
Harapannya dengan dana yang dihasilkan dari lelang ini dapat membantu bayi-bayi selangkah lebih dekat menuju kesembuhan.
Sumber : https://kabarmalang.com/25479/bayiku-id-lelang-charity-gendongan-pertama-di-indonesia